Tuesday, January 24, 2012

PANDUAN BUAT SEMUA..


TATA CARA SHALAT MAYIT

Niat shalat mayit dalam hati dan takbir empat kali.
1. Sesudah takbir pertama membaca ta’awwuz dan basmalah, kemudian membaca surah Al-Fatihah.
2. sesudah takbir kedua membaca shalawat Ibrahimiyah :
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم

3. setelah takbir keti
ga membaca do’a yang berasal dari Rasululloh r yaitu :
اللهم اغفر لحينا وميتنا وشاههدنا وغائبنا وصغيرنا وكبيرنا وذكرنا وأنثانا، اللهم من أحييته منا فأحيه على الإسلام ومن توفيته فتوفه على الإيمان، اللهم لا تحرمنا أجره ولا تفتنا بعده.
“Ya Allah ampunilah kami baik yang masih hidup maupun yang sudah mati, yang hadir di sini maupun yang tidak hadir, kecil atau pun besar, laki-laki maupun perempuan. Ya Allah, orang-orang yang Engkau hidupkan, hidupkanlah dalam keadaan iman. Ya Allah, janganlah Engkau halangi kami untuk memperoleh pahalanya dan janganlah Engkau memberi cobaan pada kami sesudah matinya orang ini.”

4. Sesudah takbir ke empat berdo’alah sesuka hatimu, kemudian mengucapkan salam sambil menoleh ke kanan.


NASIHAT TENTANG MATI
] كل نفس ذائقة الموت وإنما توفون أجوركم يوم القيامة فمن زحزح عن النار وأدخل الجنة فقد فاز وما الحياة الدنيا إلا متاع الغرور [
“Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah pahala-pahalamu disempurnakan barangsiapa yang diselamatkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sesungguhnya dia telah beruntung. Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Ali-Imran : 185).


Ada serangkai sya’ir berkilah :
Siapkan pundi-pundi bekalmu
Untuk masa yang pasti menantimu
Bila kematian datang menjemputmu
Sampailah sudah batas hayatmu
Tibalah saatnya kau bertaubat
Dari segala perilaku jahat
Hendaklah waspada wahai umat
Sebelum ajalmu dijemput malaikat
Di hari kiamat kau akan menyesal
Karena kau pergi tanpa bekal
Di tempat yang selalu dirundung sial
Peristiwa yang menanti di balik ajal
Tidakkah anda merasa kecewa
Sahabatmu yang senyum ceria
Karena bekal yang cukup tersedia
sedang dirimu haus dahaga



SHALAT IED DI MUSHALLA

1. Apabila Rasululloh
r keluar pada hari raya fitri dan Adha ke Mushalla (lapangan tempat shalat), maka pertama kali yang beliau mulai adalah shalat. (Riwayat Al-Bukhari).
2. Rasululloh
r bersabda :
“Takbir dalam shalat Ied : tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat terakhir, kemudian membaca (Al-Fatihah dan surah) setelah takbir pada setiap rakaat.” (Hadits hasan riwayat Abu Dawud).
3. Rasululloh
r memerintahkan kepada kita “agar membawa keluar kaum wanita pada saat idul fitri dan idul Adha : para gadis remaja, wanita haid dan wanita pingitan. Adapun wanita haid, maka tidak mengerjakan shalat, tapi menyaksikan kebaikan dan do’a kaum muslimin.” Ditanyakan kepada beliau : “Ya Raasulullah, bagaimana bila seorang wanita tidak mempunyai jilbab? Jawabnya : “Supaya saudaranya memberikan jilbab kepadanya untuk dipakainya.” (Hadits Muttafaq Alaih)

KESIMPULAN DARI HADITS-HADITS TERSEBUT :
1. Shalat ied adalah dua rakaat, pada permulaan rakaat pertama bertakbir tujuh kali dan pada permulaan rakaat kedua bertakbir lima kali. Kemudian imam membaca Al-Fatihah dan surat. Dan shalat ied dilakukan dengan berjamaah.
2. Shalat ied di laksanakan di mushalla (lapangan untuk shalat), yaitu tempat dekat kota madinah dimana Rasululloh
r keluar ke sana untuk shalat iedul fitri dah iedul Adha. Dan keluar bersama beliau anak-anak kecil, gadis-gadis remaja sampai para wanita yang berhalangan karena haid. Kata Al-Hafidh Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari “hadits ini menunjukkan supaya keluar ke mushalla, dan bukan di masjid, kacuali karena darurat.”


BERKORBAN PADA WAKTU IEDUL ADHA

1. Sabda Rasululloh
r :
“Pertama kali yang kita mulai pada hari kita ini ialah shalat, kemudian pulang dan menyembelih (kurban). Barangsiapa yuang melakukan yang demikian itu, maka telah mendapatkan sunnah kami. Tetapi barangsiapa menyembelih kurban sebelum shalat, maka hal itu adalah daging yang dia berikan kepada keluarganya dan sama sekali tidak termasuk ibadah kurban.” (Muttafaq Alaih).

2. Sabda Rasululloh
r :
“Hai orang-orang, sesungguhnya setiap rumah (keluarga) harus berkurban.” (Hadits riwayat Imam Ahmad dan empat periwayat. Dikuatkan oleh Al-Hafidh dalam fathul Bari).
3. Sabda Rasululloh
r :
“Barangsiapa mempunyai kelongaran (rizki) tetapi tidak berkurban, maka jangan dekat-dekat dengan mushalla kita.” (Riwayat Ibnu Majah dan Al-Hakim. Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Al-Jami’).


SHALAT ISTISQA’
(MEMINTA HUJAN)


1. Rasululloh Keluar
r ke mushalla (lapangan) untuk shalat istisqa’. Maka beliau berdo’a dan meminta hujan, kemudian menghadap kiblat dan shalat dua rakaat, beliau memutar (membalik) selendangnya dan menjadikan yang di sebelah kanan berada di sebelah kiri. (Riwayat Al-Bukhari).
2. Dari anas bin Malik RA bahwa Umar bin Khattab apabila mendapat orang-orang tertimpa kemarau panjang, memohon turun hujan melalui (do’a) Abbas. Kata Umar :
Ya Allah, bahwa kami dahulu bertawassul dengan (do’a) NabiMu kapadaMu, maka sekarang kami bertawasul dengan (do’a) paman Nabi-Mu maka curahkanlah hujan untuk kami.” Mereka pun mendapat curahan hujan. (Riwayat Al-Bukhari).
Hadits ini menunjukkan bahwa kaum muslimin pada saat hidupnya Rasululloh
r bertawassul dengan beliau, memohon kepada beliau agar berdo’a meminta curahan hujan. Setelah beliau wafat, mereka tidak lagi memohon do’a kepada beliau, tetapi memohon kepada Abbas paman Nabi r yang masih hidup. Maka berdirilah Abbas seraya berdo’a kepada Allah untuk kaum muslimin.


SHALAT GERHANA MATAHARI

1. Dari Aisyah RA, ia berkata :
“Telah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasululloh
r maka beliau mengutus seorang penyeru untuk mnyerukan “As-shalatu jaami’ah.” Lalu berdirilah Rasululloh r melaksanakan shalat dengan empat ruku’ dalam dua rakaat dan empat sujud.” (Riwayat Al-Bukhari).
2. Dari Aisyah RA, ia brkata :
“Terjadilah gerhana matahari pada zaman Nabi
r, maka berdirilah beliau dan shalat mengimami orang-orang, beliau panjangkan bacaan, kemudian ruku’ dengan memanjangkannya, lalu mangangkat kepala. Beliau panjangkan lagi bacaan tetapi lebih pendek dari bacaan pertama, kemudian ruku’ dengan memanjangkanya- tetapi lebih pendek daripada ruku’ pertama. Lalu mengangkat kepala. Kemudian melakukan sujud dua kali. Setelah itu, beliau berdiri dan melakukan pada rakaat kedua seperti yang beliau lakukan pada rakaat pertama. Kemudian salam. Dan ketika itu matahari sudah kelihatan terang. Lalu beliau berkhutbah, sabdanya : “sesungguhnya, tidaklah terjadi gerhana matahari dan bulan karena matinya seorang atau lahirnya seseorang. Akan tetapi keduanya merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah yang Dia perlihatkan kepada para hamba-Nya. Maka apabila kalian melihat kejadian tersebut, segeralah bershalat …” dalam riwayat lain : “Apabila kalian melihat kejadian tersebut, maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, bershalatlah dan bersedaklah.” Sabda beliau selanjutnya “Hai umat Muhammd, tiada seorangpun yang lebih cemburu daripada Allah bila berzina seorang hamba-Nya yang laki-laki, atau berzina hamba-Nya yang perempuan, Hai umat Muhamad, Demi Allah andaikata kalian mengetahui apa yang kuketahui niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Ketahuilah, bukanlah telah kusamapikan?” (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim, secara ringkas dari kitab Jami’ Al-Ushul 6/156-158).



AWAS JANGAN MELINTASI DI DEPAN
ORANG YANG SEDANG SHALAT

Rasululloh
r bersabda :
“Andaikata orang yang berjalan di depan orang yang sedang shalat mengetahui apa dosanya, tentu ia berhenti empat puluh dan itu lebih baik baginya daripada lewat di depan orang tersebut.” Abu Nadhar berkata : saya tidak tahu apakah Rasululloh bersabda empat puluh hari, atau bulan atau tahun. (riwayat Bukhari).

Hadits tersebut menunjukkan bahwa lewat di depan (di tempat bersujud) orang yang sedang shalat akan mendapatkan dosa dan ancaman, sehingga jika orang yang lewat tersebut mengetahui dosa yang akan di tanggung tentu ia akan berhenti ampat puluh hari, bulan atau tahun. Sedang jika ia lewat agak jauh dari tempat sujud orang tersebut maka tidak apa-apa, hal ini sesuai dengan pemahaman hadits di atas yang menyebutkan tempat kedua tangan waktu sujud.
Bagi yang melaksanakan shalat hendaknya meletakkan tanda batas di depannya, sehingga orang yang lewat tahu dan tidak lewat di depannya, sebagaimana sabda Rasululloh
r :
“Jika salah seorang di antara kamu shalat menghadap ke suatu yang membatasinya dari orang, kemudian ada yang lewat di depannya hendaknya ia mencegah orang tersebut, sedang jika orang tersebut menolak, maka perangilah dia karena sebenarnya orang tersebut adalah setan.” (Mutafaq Alaih).
Hadits shahih yang diriwayatkan Bukhari dan yang memperingatkan lewat di depan orang yang shalat ini termasuk perbuatan serupa di Masjidil Haram dan Masjid Rasul karena keumuman hadits tersebut, dan karena Rasululloh mengucapkan hadits tersebut di Makkah dan Madinah. Dalilnya :
1. Bukhari menyebutkan dalam bukunya : “Ibnu Umar pernah mencegah orang yang lewat di depannya ketika ia sedang melakukan tasyahud di Ka’bah, kemudian berkata : Jika ia tetap menolak kecuali jika engkau bunuh, maka bunuhlah. Alhafidz Ibnu Hajar Al-Asqalany dalam “Fathul Bari berkata : penyebutan “Ka’bah” secara khusus agar tidak terbayang bahwa melewati orang shalat di Ka’bah diampuni karena ramai.
2. Sedang hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud bukanlah hadits shahih karena ada perawi yang tidak diketahui. Hadits tersebut adalah sebagai berikut : Ahmad bin Hambal meriwayatkan kepada kami, Sufyan bin Uyainah meriwayatkan kepada saya dari sebagian keluarga dari kakeknya bahwa ia melihat Nabi
r shalat di depan pintu Bani Sahm (di Masjid Haram) dan orang-orang lewat di depannya sedang antara keduanya tidak ada tanda batas. Sufyan berkata : antara beliau dengan Ka’bah tidak ada tanda batas. Sufyan berkata : ibnu Juraej pernah menceritakan kepada kami dari ayahnya. Kemudian saya tanyakan kepadanya, maka ia berkata : saya tidak pernah mendengarnya dari ayahku, tetapi dari sebagian dari keluargaku dari kakek saya. Dan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalany mengatakan dalam bukunya “Fathul Bari” bahwa hadits tersebut “Ma’lul”.
3. Dalam kitab Bukhari disebutkan : dari Abu Juhaifah berkata bahwa Rasululloh
r bepergian kemudian shalat dhuhur dan asar dua rakaat di Batha’ (Makkah) dan mendirikan tongkat berkepala besi di depannya.

KESIMPULAN :
Melewati tempat sujud orang yang sedang shalat adalah haram dan mendapatkan dosa serta ancaman, jika orang yang shalat tersebut meletakkan tongkat/tabir di depannya, baik di tanah Haram maupun di tempat yang lain sebagaimana disebutkan dalm hadits-hadits shahih di atas. Tapi bisa juga bagi orang yang terpaksa ketika dalam keadaan amat sesak dan penuh sama sekali.



PUASA DAN BEBERAPA FAEDAHNYA

Allah I berfirman :
] يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون [
“Hai orang-orang yang beriman telah diwajibakan atas kamu puasa sebagaimana diwajibakan atas orang-orang sebelum kamu, semoga kamu bertaqwa.” (Al-Baqarah : 183)
Rasululloh
r bersabda :

قال رسول الله r : الصيام جنة. متفق عليه
“Puasa itu tameng (untuk menghindari api neraka).” (Muttafaq Alaih).

Ketahuilah wahai saudaraku seagama, bahwa puasa itu adalah ibadah yang berfaedah banyak, di antaranya :
1. Puasa mengistirahatkan pencernaan dan perut dari kelelahan kerja yang terus menerus, mengeluarkan sisa makanan dalam tubuh, memperkuat badan dan bermanfaat pula bagi penyembuhan beberapa penyakit. Disamping mengistirahatkan kaum perokok dari kecanduan rokok dan dapat membantu dalam upaya meninggalkannya.
2. Puasa merupakan latihan dan pembiasaan jiwa untuk berbuat kebaikan dan disiplin, ketaatan dan kesabaran.
3. Orang yang berpuasa merasakan adanya persamaan dengan saudaranya yang berpuasa, ia berpuasa bersama, berbuka bersama, merasakan adanya kesatuan Islam yang menyeluruh, dan merasakan lapar sehingga dapat ikut prihatin terhadap saudara-saudaranya yang mengalami kelaparan dan mempunyai kebutuhan.
4. Rasululloh
r bersabda :
a. Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh iman dan mencari redha Allah, maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq alaih).
b. Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian diikuti dengan enam hari pada bulan syawal, maka puasanya seperti puasa setahun. (Riwayat Muslim).
c. Barangsiapa yang bangun pada bulan Ramadhan (untuk shalat tarawih). dengan penuh keimanan dan mencari ridha Allah, maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (Muttafaq Alaih).


KEWAJIBAN ANDA PADA BULAN RAMADHAN

Ketahuilah wahai saudaraku seagama, bahwa Allah mewajibkan kepada kita berpuasa untuk beribadah kepada-Nya.
Agar puasamu diterima oleh Allah dan bermanfaat, maka kerjakankah hal-hal berikut ini :
1. Jaga shalatmu, karena banyak orang yang berpuasa meremehkan shalat, padahal shalat adalah tiang agama.
2. Berakhlaklah yang baik, jauhilah kekufuran, mencela agama dan bersikap tidak baik dengan sesama manusia, karena puasa melatih jiwa dan memperbaiki moral, sedang kekufuran menyebabkan kemurtadan.
3. Janganlah berbicara yang tidak baik meskipun bergurau karena dapat menghapuskan puasa anda, dan dengarlah sabda Rasululah
r :
“Jika seseorang di antara kamu suatu hari berpuasa hendaknya jangan berbuat keji atau berteriak-teriak pada waktu itu. Jika dicaci atau diajak berantem, maka hendaknya ia berkata “saya sedang berpuasa.” (Muttafaq Alaih).
4. Ambillah manfaat dari puasa untuk meninggalkan rokok yang menyebabkan kangker dan penyakit paru-paru, dan usahakan agar anda mempunyai kemauan kuat untuk meninggalkannya pada waktu berbuka sebagaimana anda tinggalkan pada waktu siang, sehinga anda dapat menghemat kesehatan dan harta benda.
5. Jangan berlebih-lebihan dalam makanan ketika berbuka sehingga hilang faedah puasa, dan merusak kesehatan anda.
6. Janganlah pergi ke bioskop atau menonton TV/Video agar anda terhindar dari hal-hal yang merusak akhlak dan bertentangan dengan puasa.
7. Janganlah banyak bergadang sehingga anda tidak sahur dan shalat fajar, dan hendaklah anda bekerja pada pagi-pagi hari, sebagaimana sabda Rasululloh :
اللهم بارك لأمتي في بكورها. صحيح رواه أحمد
“Ya Allah, berikanlah kepada umatku keberkahan di pagi hari mereka.” (riwayat Ahmad).
8. Perbanyaklah sedekah pada sanak kerabat dan orang yang membutuhkan, kunjungilah sanak kerabat, dan selesaikanlah pertikaian di antara mereka.
9. Perbanyaklah zikir kepada Allah, membaca Al-Qur’an dan mendengarkannya, menghayati maknanya, dan laksanakan perintah-perintahnya, pergilah ke masjid untuk mendengarkan pelajaran-pelajaran yang bermanfaat dan beriktikaf di masjid pada bulan Ramadhan merupakan perbuatan sunnah.
10. Bacalah tulisan-tulisan tentang puasa dan hal-hal lain untuk mengetahui hukum-hukumnya, sehingga anda tahu bahwa makan dan minum karena lupa tidak membatalkan puasa, bahwa janabat pada waktu malam tidak menghalangi puasa meskipun tetap wajib mandi besar untuk bersuci dan shalat.
11. Jagalah puasa Ramadhan, biasakan anak-anak anda berpuasa ketika mereka mampu, dan hindarilah berbuka tanpa uzur, maka barangsiapa yang membatalkan puasa dengan sengaja, ia harus menggantinya di hari lain dan bertaubat. Dan barangsiapa menggauli isterinya di saat puasa, maka harus membayar kaffarat (percaya kepada benda-benda tahyul).
12.Waspadalah wahai saudaraku seagama, dalam berbuka pada bulan Ramadhan, jangan berbuka terang-terangan di depan orang karena terang-terangan berbuka merupakan keberanian di depan Allah, mempermudah Islam dan tidak mempunyai malu kepada orang lain. Ketahuilah bahwa orang yang tidak berpuasa, maka ia tidak berhari raya. Karena hari raya merupakan kegembiraan yang besar dengan sempurnanya puasa dan diterimanya ibadah.


KEUTAMAAN HAJI DAN UMRAH

1. Allah
I berfirman
] ولله على الناس حج البيت من استطاع إليه سبيلا ومن كفر فإن الله غني عن العلمين [
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah yaitu (bagi) orang yang sanggup melaksanakan perjalanan ke Baitullah. Dan barangsiapa mengingkari (kewajiban haji) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan) dari semesta alam.” (Ali-Imran : 97)
2. Rasululloh
r bersabda :
“Umrah ke umrah adalah penghapus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak mempunyai pahala selain surga.” (Muttafaq alaih).
3. Rasululloh bersabda :
“Baragsiapa melakukan haji tanpa berbuat keji dan tidak fasiq, maka ia kembali tidak berdosa sebagaimana waktu ia dilahirkan oleh ibunya.” (Muttafaq alaih).
4. Rasululloh
r bersabda :
“Ikutilah saya dalam ibadah haji kalian.” (Riwayat Muslim).
5. Segeralah melaksanakan ibadah haji jika anda sudah cukup mempunyai bekal pulang pergi tanpa perlu memikirkan pembiayaan selain haji seperti membeli hadiah, permen dan lain sebagainya karena Allah tidak menerimanya. Segeralah pergi haji sebelum jatuh sakit, miskin atau mati dalam keadaan ingkar kepada Allah, karena haji merupakan salah satu rukun Islam.
6. Harta yang dipakai untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah harus halal sehingga ibadah haji dan umrah tersebut dapat diterima oleh Allah.
7. Haram bagi wanita pergi haji tanpa disertai muhrimnya, karena Rasululloh
r bersabda :
“Dan janganlah wanita pergi kecuali daengan muhrimnya.” (Muttafaq alaih).
8. Damailah dengan lawanmu, bayar hutangmu, nasehati keluargamu agar tidak berlebih-lebihan dalam berhias, kendaraan, makanan manisan, pemotongan kurban dan lain sebagainya, sebagaimana difirmankan dalam Al-Qur’an :
] كلوا واشربوا ولا تسرفوا[
“Makanlah, minumlah dan jangan kamu berlebih-lebihan.” (Ah-A’raf : 30).
9. Haji merupakan konferensi besar bagi umat Islam untuk saling berkenalan, berkasih-kasihan dan saling membantu untuk menyelesaikan kesulitan-kesulitan mereka dan agar mereka menyaksikan manfaat bagi mereka dalam urusan agama dan dunia.
10.Yang penting sekali, agar kamu dapat menyelesaikan kesulitan kamu dengan minta pertolongan dan berdo’a hanya kepada Allah semata. Allah berfirman :
]قل إنما أدعو ربي ولا أشرك به أحدا[
“Katakanlah : sesunguhnya aku hanya berdo’a kepada Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatupun denganNya.” (Al-Jin : 20).
11.Umrah bisa dilaksanakan seetiap waaktu, tapi jika dilaksanakan pada bulan Ramadhan lebih utama, sebagaimana sabda Rasululloh
r :
قال رسول الله r عمرة رمضان تعدل حجة. متفق عليه.
“Umrah pada bulan Ramadhan seimbang nilainya dengan haji.” (Muttafaq alaih).
12.Shalat di masjid Ka’bah lebih bai
k dari seratus ribu shalat di tempat lain, sebagaimana sabda Rasululloh r :
صلاة في مسجدي أفضل من ألف صلاة فيما سواه من المساجد إلا مسجد الكعبة. رواه مسلم.
“Shalat di masjidku lebih utama dari seribu shalat di masjid lain kecuali masjid Ka’bah.” (Riwayat Muslim).
Sabda beliau juga :
وصلاة في المسجد الحرام أفضل من صلاة في مسجدي هذا بمائة صلاة. صحيح رواه أحمد
“Shalat di masjid haram lebih utama seeratus kali daripada shalat di masjidku.” (Riwayat Ahmad)
jadi 1000 x 100 shalat = 100.000 shalat.
13.Hendaklah an
da mengerjakan haji tamattu’, yaitu umrah, lalu tahallul, kemudian haji. Berdasarkan sabda Nabi r :
“Wahai pengikut Muhammad, barangsiapa di antara kamu yang mengerjakan haji maka supaya memulai dengan umrah dalam hajinya itu.” (riwayat ibnu Hibban dan dinyatakan shahih oleh Al-Albabani)















PEKERJAAN DALAM UMRAH

1. Ihram : pakailah pakaian ihram di miqat( ) sambil mengucapkan :
لبيك اللهم عمرة
“Dan keraskan suaramu dengan membaca talbiyah”
لبيك اللهم لبيك
2. Tawaf ; jika anda sudah sampai di Makkah, pergilah ke masjid Haram dan lakukan tawaf keliling Ka’bah tujuh kali dimulai dari Hajar Aswad sambil mengucapkan :
بسم الله والله أكبر
Ciumlah Hajar Aswad jika dapat, kalau tidak dapat maka tunjuklah dengan jari-jari kananmu.. usaplah rukun Yamani dengan tangan kananmu setiap kali kalau dapat, tanpa mencium atau menunjuk dengan jari-jari tangan. Ucapkanlah antaran dua rukun (Yamani dan Hajar Aswad) do’a berikut ini :
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار.
“kemudian shalatlah dua rakaat di belakang maqam Ibrahim dengan membaca surat Al-Kafirun pada rakaat pertama dan membaca surat Al-Ikhlas pada rakaat ke dua.

3. Sa’i : naiklah ke shafa. Menghadaplah ke kiblat sambil mengangkat tangan ke langit dan mengucapkan :
إن الصفا والمروة من شعائر الله. أبدأ بما بدأ الله به.
“dan bertakbiralah tiga kali, tanpa menunjuk dengan jari-jari tangan, kemudian ucapkan tiga kali kalimat berikut :
لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير لا إله إلا الله وحده أنجز وعده وصدق وعده وهزم الأحزاب وحده.
Ucapkan hal ini di shafa dan marwa berkali-kali dengan do’a. berjalan cepat antara shafa dan marwa antara dua garis hijau. Sa’i dilakukan tujuh kali, berangkat dihitung sekali dan pulang dihitung sekali.
4. Cukurlah
semua rambutmu atau potonglah pendek. Bagi wanita cukup dipotong sedikit saja. Hal ini disebut tahallul.


PEKERJAAN DALAM HAJI( )

Ihram, bermalam di Mina, Wukuf di Arafah, bermalam di muzdalifah, melempar jumrah, menyembelih kurban, memotong rambut, Tawaf dan Sa’i.
1. Berpakaianlah pakaian ihram di Makkah pada hari ke tujuh pada bulan Zul Hijjah sambil mengucapkan :
لبيك اللهم حجة.
Pergi ke mina dan bermalam di sana, kemudian shalat lima waktu dengan di qashar sehingga shalat zuhur, Asar dan Isya’ kamu kerjakan masing-masing dua rakaat, pada waktunya.
2. Pergi ke Arafah pada hari ke sembilan setelah terbit matahari, shalat dzuhur dan Asar di jama’ taqdim dengan sekali azan dua iqomat tanpa shalat sunnat. Perhatikan bahwa kamu benar-benar berada di Arafah, sedang dalam keadaan tidak berpuasa, mengucapkan talbiyah dan hanya memanggil Allah semata, karena wuquf di Arafah merupakan rukun yang paling pokok.
3. Tinggalkan Arafah setelah tenggelam matahari dengan tenang menuju muzdalifah. Shalat maghrib dan isya’ dengan jama’ ta’khir. Bermalam di muzdalifah untuk dapat shalat subuh dan dzikir kepada Allah di Masy’aril haram. Bagi kaum lemah diperbolehkan untuk tidak bermalam( ).
4. Tinggalkan Muzdalifah sebelum terbit matahari dengan berangkat menuju ke Mina pada hari raya dan lemparlah jumrah kubra dengan tujuh batu kerikil sambil bertakbir, waktunya setelah terbit matahari sampai malam.
5. Potonglah kurban di Mina atau di Makkah pada hari raya dan tasyriq, makanlah daging kurban tersebut dan berikan kepada kaum fuqara. Jika tidak bisa membeli kurban, maka berpuasalah tiga hari pada waktu haji dan tujuh hari jika kamu telah pulang ke keluargamu. Seorang perempuan mempunyai kewajiban menyembelih kurban atau berpuasa sama dengan kewajiban lelaki. Dan ini untuk tamattu’.
6. Cukurlah rambutmu atau potong pendek dan mencukur semua rambut lebih utama. Kemudian berpakaianlah dengan pakaian biasa, dan dihalalkan bagimu segala sesuatu kacuali bergaul dengan perempuan.
7. Kembalilah ke Makkah, melakukan tawaf tujuh kali, dan sa’i antara shafa dan Marwa tujuh kali (pergi dihitung sekali dan pulang dihitung sekali). Setelah itu kamu boleh lagi bergaul dengan isterimu. Boleh juga mengakhirkan thawaf sampai hari tasyriq yang terakhir.
8. Kembalilah ke Mina pada hari raya dan wajib bermalam di sana. Kemudian lemparlah ketiga jumrah dimulai dari jumrah kecil setiap hari setelah zuhur sampai malam dengan tujuh kerikil pada setiap jumrah. Setiap melemparkan satu kerikil mengucapkan takbir dan tahu bahwa lemparannya jatuh pada sasaran, jika tidak sampai agar diulangi. Disunatkan untuk wuquf setelah melempar jumrah sughra dan wustha untuk berdo’a dengan mengangkat kedua belah tangan. Diperbolehkan bagi kaum wanita, orang-orang sakit, anak-anak kecil dan orang-orang yang lemah untuk mewakilkan kepada orang lain dalam melempar jumrah tersebut. Sebagaimana diperbolehkan mengakhirkan waktu melempar jumraah sampai hari kedua atau ketiga dalam keadaan terpaksa.
9. Tawaf wada’ adalah wajib, dan bepergian dilakukan langsung setelah tawaf wada’ (bagi yang meninggalkannya wajib membayar dam begitu juga bagi yang tidak melempar jumrah atau tidak bermalam. Pent.).

ADAB-ADAB DALAM HAJI DAN UMRAH

1. Ikhlaskan hajimu hanya untuk Allah semata sambil mengucapkan :
اللهم هذه حجة لا رياء فيها ولا سمعة
2. Kawanilah para ahli kebaikan dan berbaktilah kepada mereka serta sabarlah terhadap gangguan tetanggamu.
3. Waspadalah dalam mengisap dan membeli rokok. Hal itu adalah haram, membahayakan badan, tetangga, harta dan merupakan maksiat kepada Allah.
4. Pergunakanlah siwak ketika shalat dan ambillah siwak, air zam-zam dan korma sebagai hadiah, karena banyak hadits-hadits shahih yang menyebutkan keutamaannya.
5. Waspadalah dalam menyentuh kaum wanita dan melihat kepada mereka. Tutupilah isterimu dari kaum lalaki.
6. Janganlah melangkahi kepala orang yang shalat sehingga menyakiti mereka, dan duduklah sedekat mungkin.
7. Hati-hati lewat di depan orang yang sedang shalat meskipun di tanah Haram, karena itu merupakan parbuatan setan.
8. Perlahan-lahanlah dalam shalatmu, dan shalatlah menghadap ke pembatas (seperti tembok, punggung orang atau tas) dan pembatas makmum cukup dengan imam mereka.
9. Berlemah lembutlah dengan orang-orang di sekitarmu ketika tawaf, sa’i, melempar jumrah dan mencium hajar aswad, karena hal itu diperintahkan.
10.Janganlah berdo’a kepada selain Allah seperti kepada orang-orang yang sudah mati karena hal itu perbuatan syirik yang dapat membatalkan haji dan amal baik. Allah berfirman :
لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ (65) سورة الزمر.
“Jika kamu mempersekutkan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (Az-Zumar : 65).


SOPAN SANTUN DI MASJID NABAWI

1. Jika kamu memasuki masjid dahulukan kaki kanan dan ucapkanlah
:
اللهم صل على محمد اللهم افتح لي أبواب رحمتك
“Ya Tuhanku, berilah shalawat kepada Nabi Muhammad. Ya Alloh bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmatMu.”
2. Lakukanlah shalat tahiyatul masjid dau rakaat dan sampaikanlah salam kepada Rasul sambil mengucapkan :
السلام عليك يا رسول الله السلام عليك يا أبا بكر السلام عليك يا عمر.
Kemudian menghadaplah kiblat ketika berdo’a.
Dan ingatlah sabda beliau :
“Jika kamu meminta sesuatu mintalah kepada Allah, dan jika kamu memohon petolongan mohonlah kepada Allah.” (hadits hasan shahih, riwayat Turmudzi)
3. Menziarahi masjid Rasulullah
r dan menyampaikan salam kepadanya adalah mustahab, tidak menentukan sahnya haji dan tidak mempunyai waktu tertentu.
4. Janganlah menyentuh atau mencium jendela atau dinding atau yang lain karena hal itu diharamkan.
5. Berjalan mundur ketika meninggalkan masjid Nabawi adalah bid’ah, tidak ada dalil yang mendasarinya.
6. Perbanyaklah mengucapkan shalawat atas Rasululloh
r karena sabdanya :
قال رسول الله r من صلى علي واحدة صلى الله عليه بها عشرا. رواه مسلم
7. Dianjurkan ziarah ke kuburan bagi’ dan para syuhada uhud, bukan ke masjid sab’ah (tujuh Masjid).
8. Bepergian ke Madinah hendaknya dengan niat ziarah masjid Nabawy dan mengucapkan salam kepada Nabi ketika masuk, karena shalat di masjid Nabi
r lebih utama seribu shalat daaripada shalat di masjid yang lain, dan sabda Nabi r:
“Tidak boleh bepergian dengan persiapan safar kecuali ke tiga masjid, yaitu : Masjid Al-Haram, Masji Al-Aqsha, dan masjidku ini.” (hadits Muttafaq alaih).


























DI ANTARA AKHLAK RASULULLOH r

Akhlak Rasululloh r adalah Al-Qur’an, membenci apa yang dibenci Al-Qur’an dan merasa senang dengan apa yang disenanginya. Tidak dendam dan marah kepada seorang kecuali jika melakukan hal-hal yang diharamkan Allah sehingga kemarahannya karena Allah.
Rasululloh
r merupakan orang yang paling jujur ucapannya, paling memenuhi tanggung-jawabnya, paling lembut perangainya, paling mulia pergaulannya, lebih pemalu dari perawan dalam pingitan, rendah hati dan selalu berpikir, tidak keji dan pengutuk, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tapi membalasnya dengan memberi maaf dan jabat tangan, tidak pernah menolak siapa yang meminta sesuatu kebutuhan kecuali dipenuhi kebutuhannya atau dengan kata-kata yang halus dan tidak dengan hati kasar dan sikap keras, tidak pernah memotong pembicaraan orang lain kecuali jika bertentangan dengan kebenaran sehingga memotong pembicaraannya dengan larangan atau berdiri, tidak menganggap bohong kepada seseorang, tidak dengki kepadanya dan tidak memintanya untuk bersumpah.
Rasululloh menjaga tetangganya dan menghormati tamunya, waktunya tidak pernah berlalu tanpa beramal untuk Allah atau mengerjakan sesuatu yang harus dikerjakan, cinta kepada optimis dan benci kepada pesimis, jika ada dua pilihan beliau memilih yang teringan di antara keduanya selama tidak merupakan dosa, senang menolong orang yang membutuhkan dan membantu orang yang teraniaya.
Rasululloh
r juga senang kepada sahabat-sahabatnya, bermusyarwarah dengan mereka dan memeriksa keadaan mereka, barangsiapa sakit dikunjunginya, barangsiapa tidak hadir diundangnya, barangsiapa meninggal dunia dido’akannya seerta menerima alasan orang yang uzur kepadanya. Baginya, orang yang kuat dan orang yang lemah mempunyai hak yang sama. Beliau ketika berbicara, jika orang menghitung pembicaraanya tentu akan dapat menghitungnya karena kefasihan dan pelannya. disamping itu, beliau juga bergurau dan tidak mengucapkan sesuatu kecuali kebenaran.

SOPAN SANTUN DAN KERENDAHAN HATI RASULULLOH r

Rasululloh
r adalah orang yang paling sayang dan hormat kepada para sahabatnya, memberi tempat lapang kepada mereka jika kesempitan, memulai salam kepada orang yang dijumpai, dan jika berjabat tangan dengan seseorang tidak pernah melepaskan sebelum orang tersebut melepaskan diri.
Rasululloh
r adalah orang yang paling rendah hati, jika berada bersama suatu kaum dalam majlis selalu duduk bersama mereka dan tidak berdiri sebelum majlis selesai, setiap yang duduk bersama beliau diberi haknya masing-masing sehingga tidak seorangpun yang merasa bahwa orang lain lebih mulia daripada dirinya bagi Rasululloh r, jika seseorang duduk di dekatnya beliau tidak berdiri sebelum orang tersebut berdiri kecuali jika ada urusan yang memdadak maka beliau meminta izin kepadanya.
Rasululloh
r benci kepada orang yang berdiri menghormatinya( ). Dari Anas bin Malik t berkata :
Tak seorangpun yang mereka cintai lebih dari cinta kepada Rasululloh
r tapi jika mereka melihat Rasululloh r tidak berdiri menghormati beliau karena mereka tahu bahwa beliau benci kepada hal yang yang serupa.” (riwayat Ahmad dan Turmudzi).
Rasululloh tidak menghadapi seseorang dengan sesuatu yang tidak disenanginya, mengunjungi orang sakit dan mencintai orang-orang miskin, bersahabat dan menyaksikan jenazah mereka, tidak menghina orang fakir karena kefakirannya, tidak takut kepada raja karena kedudukannya, dan membesarkan ni’mat meskipun sedikit; maka beliau tidak pernah sekalipun mencela makanan, jika beliau merasa senang dengan makanan tersebut beliau makan, tapi jika tidak, maka beliau tinggalkan, makan dan minum dengan tangan kanannya setelah membaca basmalah pada permulaannya dan mengucapkan hamdalah pada akhirnya.
Beliau menyenangi hal-hal yang baik dan tidak suka pada hal-hal yang tidak baik seperti bawang putih dan bawang merah atau serupa dengannya, beliau berhaji sambil mengatakan :
قال رسول الله r اللهم هذه حجة لا رياء فيها ولا سمعة. صحيح رواه المقدسي
“Ya Alah, ini adalah benar-be
nar haji yang tidak ada riya dan tidak mencari popularitas di dalamnya.” (riwayat Maqdisy).
Beliau juga tidak berbeda dengan para sahabatnya dalam pakaian dan tempat duduk, sehingga pernah seorang Arab badui masuk sambil mengatakan : “Mana di antara kamu yang bernama Muhammad?”
Pakaian yang paling disenangi Rasululloh
r adalah qamis (baju panjang sampai setengah betisnya), tidak berlebih-lebihan dalam makanan atau pakaian, memakai peci, serban dan cincin perak pada jari kelingking kanannya serta mempunyai jenggot besar.











DAKWAH DAN JIHAD RASULULLOH
r

Allah mengutus Rasulnya, Muhammad
r, sebagai rahmat bagi seluruh alam, Beliau mengajak orang-orang arab dan seluruh manusia kepada hal-hal yang menjadi kebaikan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.
Yang pertama kali didakwahkan adalah melakukan ibadah hanya kepada Allah semata, termasuk berdo’a hanya kepadanya saja, sebagaimana firman Allah :
] قل إنما أدعو ربي ولا أشرك به أحدا [
“Katakanlah : Sesungguhnya aku hanya berdo’a kepada Robbku dan aku tidak memprsekutukan sesuatu pun denganNya.” (Al-Jin : 20).
Orang-orang musyrik telah menentang dakwah ini, karena bertentangan dengan akidah polytheisme mereka dan karena taklid buta kepada orang tua mereka. Mereka menuduh Rasululloh
r sebagai tukang sihir dan gila, setelah mereka menyebutnya sebagai orang jujur dan dipercaya.
Rasululloh
r benar-benar sabar menghadapi siksaan kaumnya, hal itu sebagai pengamalan perintah Allah I :
] فاصبر لحكم ربك ولا تطع منهم آثما أو كفورا [
“Maka sabarlah kamu untuk melaksnakan ketetapan Robbmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang-orang yang kafir di antara mereka.” (Al-Insan : 24).

Selama 13 tahun Rasululloh di Makkah mengajak manusia kepada Tauhid dan menanggung siksaan kaumnya bersama sahabatnya, kemudian hijrah bersama sahabatnya ke Madinah untuk mendirikan masyarakat Islam yang baru berdasarkan keadilan, kecintaan dan persamaan. Dan Allah telah memperkuat Rasulullah dengan beberapa mukjizat, yang terpenting adalah Al-Qur’an Al-Karim yang mengajak kepada tauhid, ilmu, jihad, kemajuan dan akhlak yang mulia.
Rasululloh pernah mengirim surat kepada beberapa raja di dunia mengajak mereka untuk masuk Islam sambil berkata kepada Kaisar : Masuklah kepada Islam, engkau akan selamat dan Allah akan memberimu pahala dua kali … wahai para ahli kitab, marilah kepada satu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain daripada Allah.
Rasululloh
r memerangi orang-orang musyrik serta yahudi dan mendapat kemenangan, Rasululloh sendiri telah melakukan perang lansung sekitar dua puluh kali, dan telah mengirim tentaranya dari kalangan sahabat-sahabatnya berpuluh kali untuk berjihad dan berdakwah kepada Islam dan membebaskan beberapa bangsa dari penganiyayaan dan perbudakan. Rasululah r mengajarkan para sahabatnya untuk memulai dengan tauhid.



CINTA DAN MENGIKUTI RASULULLOH r
Allah I berfirman :
] قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم والله غفور رحيم [
“Katakanlah : jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu! Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali Imran : 31)
Rasululloh
r bersabda :
قال رسول الله r لا يؤمن أحدكم حتي أكون أحب إليه من والده وولده والناس أجمعين.رواه البخاري ومسلم.
“Seseorang belum beriman sehingga aku lebih dicintai daripada kedua orang tua, anaknya dan seluruh manusia.” (riwayat Bukhari dan Muslim).

Dalam diri Rasululloh
r terdapat akhlak yang mulia, keberanian dan kemuliaan. Barangsiapa yang melihatnya secara tiba-tiba akan takut kepadanya, dan berangsiapa yang bergaul kepadanya karena pengetahuan akan mencintainya. Rasululloh r telah menyampaikan risalahnya, memberi nasehat kepada umat, mempersatukan kalimah, membuka hati manusia dengan para sahabatnya dengan mempersatukan mereka dan membuka banyak negeri dengan perjuangan mereka untuk membebaskan manusia dari penyembahan sesama manusia menuju ke penyembahan terhadap Tuhan manusia.
Rasululloh
r dan para sahabat telah menyampaikan kepada kita agama Islam secara sempurna tanpa tercampur dengan bid’ah dan khurafat dan tidak perlu di tambah atau dikurangi.
Allah
I berfirman :
] اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتي ورضيت لكم الإسلام دينا [
“Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu ni’matKu, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agamamu.” (Al-maidah : 3).
Rasululloh
r bersbda :
قال رسول الله r : إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق. رواه أحمد.
Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (riwayat Ahmad).
Itulah beberapa akhlak Nabimu, maka berpeganglah pada akhlak Rasululloh agar kamu menjadi orang-orang yang benar. Allah
I berfirman :
] لقد كان لكم في رسول الله أسوة حسنة [
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasululah itu suri tauladan yang baik bagimu.” (Al-Ahzab : 21).

Ketahuilah, bahwa cinta kepada Allah dan RasulNya yang benar mempunyai konsekuensi melaksanakan kitab Allah dan hadits-hadits Rasululloh
r yang shahih, melaksanakan hukum dengan berpegang kepada keduanya dan tidak boleh mendahulukan pendapat orang atas keduanya.
Alllah berfirman :
] يا أيها الذين آمنوا لا تقدموا بين يدي الله ورسوله واتقوا الله إن الله سميع عليم [
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan RasulNya dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al-Hujurat : 1).

Ya Allah, karuniailah kami untuk dapat mencintai dan mengikuti Rasululloh, berakhlak dengan akhlaknya dan memperoleh syafaatnya.



DI ANTARA WASIAT RASULULLOH r

1. Saya sungguh telah meninggalkan sesuatu kepadamu yang apabila hal itu kamu pegang teguh, tidak akan sesat selamanya, yaitu kitab Allah dan sunnah Rasulnya. (riwayat Al-Hakim).
2. Berpenganglah kepada sunnahku dan sunnah para Khulafaurrasyidin yang mendapat petunjuk. (riwayat Ahmad).
3. Wahai Fathimah binti Muhammad, mintalah harta kepadaku apa saja yang kau kehendaki, karena diriku tidak bisa menyelamatkan kamu sedikitpun di sisi Allah. (riwayat Bukhari).
4. Barangsiapa yang taat kepadaku berarti ia taat kepada Allah dan barangsiapa yang durhaka kepadaku berarti ia durhaka kepada Allah. (riwayat Bukhari).
5. Janganlah kamu mengagungkanku seperti yang diperbuat oleh orang-orang Nasrani terhadap Isa bin Maryam, karena sebenarnya aku ini tidak lebih dari hamba Alah. Sebut saja aku ini hamba Allah dan RasulNya. (riwayat Bukhari).
6. Allah melaknat orang-orang Yahudi karena mereka menjadikan kuburan Nabi-nabi mereka sebagai masjid dengan memakamkan mereka di dalam masjid. (riwayat Bukhari).
7. Barangsiapa membuat kedustaan atas saya (mengatakan sesuatu hal dari saya padahal saya tidak mengatakannya) maka bersiap-siaplah ia masuk neraka. (riwayat Ahmad).
8. Sungguh saya tidak berjabatan tangan dengan wanita (selain mahram). (riwayat Turmudzi).
9. Siapa yang tidak menyukai sunnahku ia tidak termasuk golonganku. (Muttafaq alaih).
10. Ya Allah, aku mohon perlindunganmu agar aku dijauhkan dari ilmu yang tidak berguna (riwayat Muslim).
11. Barangsiapa melakukan suatu amal tanpa ada dasar perintah dari kami, maka amalnuya itu tidak diterima. ( riwayat Muslim).